Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG) dipastikan menjadi dua tim yang berhasil menginjakkan kakinya di babak semifinal Liga Champions musim 2020/2021.
Kepastian Chelsea maupun PSG melaju ke babak semifinal tak terlepas dari hasil akhir laga leg kedua yang dijalani masing-masing tim.
Meskipun sebenarnya kedua tim sama-sama menelan kekalahan dengan skor identik yakni satu gol tanpa balas atas lawan-lawannya pada leg kedua babak perempat final Liga Champions kali ini.
Chelsea dan PSG cukup beruntung karena mereka tetap berhak lolos ke semifinal lantaran unggul dalam agregat skor.
Pertama, Paris Saint-Germain (PSG) berhasil menghentikan perjuangan Bayern Munchen di babak perempat final Liga Champions musim ini.
Tersaji di Stadion Parc des Princes,tim berjuluk Les Parisiens sebenarnya dipaksa mengakui keunggulan Bayern Munchen dengan skor satu gol tanpa balas.
Hanya saja memang Gol Choupo-Moting (40′) belumlah cukup untuk membawa Bayern Munchen lolos ke babak semifinal Liga Champions.
Hal ini dikarenakan Bayern Munchen harus tersingkir setelah kalah agregat gol tandang 3-3 melawan PSG.
PSG pun berhak melaju ke partai semifinal dan tinggal menunggu pemenang laga antara Manchester City atau Borussia Dortmund.
Bayern Munchen harus mengubur impiannya untuk bisa mempertahankan gelar juara setelah tersingkir di babak perempat final Liga Champions musim ini.
Kedua,Chelsea berhasil mengamankan tiket semifinal setelah menyingkirkan perwakilan asal Portugal, Porto.
Berlangsung di Stamford Bridge, Porto sebenarnya mampu memenangkan laga dengan skor satu gol tanpa balas atas Chelsea.
Gol spektakuler lewat akrobatik Mehdi Taremi pada menit 93 belumlah cukup untuk bisa membawa Porto lolos ke semifinal.
Hal ini dikarenakan Porto harus tersingkir setelah kalah agregat gol 2-1 melawan Chelsea.
Mimpi Porto untuk melesat lebih jauh dalam ajang Liga Champions musim ini pun harus buyar di tangan Chelsea.
Terdapat fakta menarik yang menghiasi laga leg kedua yang mempertemukan Chelsea kontra Porto tersebut.
Dilansir Opta, fakta menariknya yakni gol Mehdi Taremi bermakna Chelsea untuk pertama kalinya kebobolan pada masa injury time.
Chelsea tercatat pernah kebobolan pada masa injury time tepatnya dalam laga melawan Bayern Munchen pada tahun 2005 silam.
Kala itu Mehmet Scholl berhasil mencetak gol ke gawang Chelsea pada penghujung laga.
Jalannya Pertandingan PSG vs Bayern Munchen
Babak Pertama dimulai, PSG langsung memegang kendali permainan pada awal pertandingan melawan Bayern Munchen.
Dengan keunggulan skor agregat tampaknya para pemain PSG tampil cukup percaya diri meladeni sang juara bertahan.
Hadirnya Mbappe dan Neymar beberapa kali merepotkan lini pertahanan tim tamu lewat pergerakan dan kecepatan keduanya.
Peluang pertama didapatkan oleh Neymar pada menit kesembilan setelah mencoba memanfaatkan kesalahan koordinasi lini pertahanan Bayern Munchen.
Hanya saja blok sempurna yang dilakukan Neuer menggagalkan peluang yang diciptakan Neymar.
Laga harus diberhentikan sementara setelah Angel Di Maria mengerang kesakitan di pinggir lapangan.
Pemain Timnas Argentina itu terlihat mengalami cedera setelah berbenturan dengan Alphonso Davies dalam memperebutkan bola.
Setelah laga dilanjutkan, PSG mendapatkan peluang melalui serangan balik lewat trio lini depannya.
Hanya saja kerjasama yang kurang kompak menjadi permasalahan utama gagalnya serangan balik PSG.
Penyelamatan gemilang dilakukan Neuer ketika menghentikan sepakan keras yang diluncurkan Neymar di dalam kotak penalti.
PSG hampir mencetak gol pembuka seandainya tembakan Neymar tidak membentur mistar gawang pada menit 35.
Kesempatan Neymar untuk mencetak gol kembali digagalkan mistar gawang tiga menit berselang.
Kerjasama apiknya dengan Mbappe membuat Neymar berada dalam posisi kosong.
Hanya saja memang mistar gawang kembali menjadi hal yang membuat Neymar gagal berselebrasi gol.
Justru Bayern Munchen yang berbalik melakukan serangan berbahaya tak berselang lama setelah kegagalan Neymar tersebut.
Bayern Munchen sukses membuka skor setelah sundulan Choupo Moting menjebol jala gawang mantan timnya menit 40.
Gol Choupo Moting mampu membawa Bayern Munchen unggul sementara atas PSG di babak pertama.
Babak kedua dimulai, kesempatan PSG untuk menyamakan kedudukan lagi-lagi hadir lewat Neymar.
Usai lolos dari jebakan offside, Neymar bisa saja mencetak gol penyama kedudukan jika ia lebih tenang dalam mengkonversikan peluangnya menjadi gol.
Kesempatan emas kembali dibuang Neymar ketika gagal menjangkau bola sodoran Di Maria yang berada di mulut gawang Bayern Munchen.
Dominasi PSG pada awal babak kedua sebisanya harus bisa lebih efektif memberikan hasil untuk menjauhi agregat gol melawan Bayern Munchen lagi.
Bayern Munchen tak tinggal diam usai terus diserang oleh PSG sejak awal babak kedua.
Tim berjuluk Die Roten itu mencoba menciptakan peluang untuk mencetak gol kedua tepatnya lewat Muller.
Seusai menerima umpan terobosan dari lini kedua, hampir saja sepakan Muller berbuah gol jika tidak diblok salah seorang bek PSG>
PSG sebenarnya mampu menyamakan skor jika wasit tidak menganulir gol Mbappe pada menit 78.
Mbappe terlalu cepat dalam berlari ketika menerima umpan terobosan rekan setimnnya yang membuatnya masuk dalam jebakan offside.
Hingga babak kedua berakhir, skor satu gol untuk kemenangan Bayern Munchen bertahan.
Meskipun menang ternyata Bayern Munchen tetap gagal lolos lantaran kalah agregat gol tandang melawan PSG.
Perjuangan Bayern Munchen untuk mempertahankan gelar juara Liga Champions dipastikan telah gagal,
Hasil Perempat Final Liga Champions, Rabu (14/4/2021) dinihari:
PSG 0-1 Bayern Munchen (PSG Lolos karena unggul agregat gol tandang 3-3)
Chelsea 0-1 Porto (Chelsea lolos unggul agregat 2-1)
Comment