Federasi sepak bola dunia, FIFA, punya rencana untuk mengubah aturan dalam pertandingan sepak bola secara radikal. Perubahan itu diyakini akan mengubah wajah sepak bola secara keseluruhan.
Tercatat, setidaknya ada lima regulasi baru yang kemungkinan besar mereka terapkan di lapangan. Dilansir Mundo Deportivo, ada beberapa klub Belanda, Jerman, hingga Belgia yang bakal mencoba aturan baru itu.
Mereka adalah PSV Eindhoven, AZ Alkmaar, Red Bull Leipzig, dan Club Brugge. Namun, belum ada kejelasan kapan mereka bakal terlibat dalam uji coba aturan baru ini.
Walau masih sekadar wacana, terjadi polemik dalam aturan baru yang coba diterapkan. Terlebih, beberapa penggemar sepak bola sudah kadung suka dengan aturan lama. Kini, FIFA pun mendapatkan sorotan dan kritikan tajam akibat mengungkapkan wacana tersebut.
1. Durasi pertandingan diubah jadi 2×30 menit
Dalam aturan yang bakal di uji coba, FIFA bakal memangkas waktu pertandingan menjadi lebih singkat. Mereka mau membuat durasi laga 30 menit saja setiap babak. Waktu tersebut relatif lebih singkat, karena dalam aturan lama, pertandingan digelar 2×45 menit.
Namun, ada beberapa perubahan juga yang mengikuti pemangkasan durasi pertandingan. Jika dalam aturan lama, waktu terus berjalan saat bola keluar lapangan. Jadi pertandingan selama 45 menit merupakan waktu kotor yang dijalankan setiap pemain.
Sementara, aturan anyar menyebut jika pertandingan selama 30 menit merupakan waktu bersih. Nantinya, setiap bola keluar lapangan, terjadi pelanggaran, hingga terjadi beberapa insiden yang harus menghentikan pertandingan, waktu bakal ikut berhenti.
2. Pergantian pemain tanpa batas
Yang tak kalah mengagetkan, FIFA juga membuat aturan anyar di mana setiap tim bisa melakukan pergantian pemain tanpa batas dalam 2×30 menit pertandingan. Para pemain bisa keluar-masuk lapangan layaknya pertandingan futsal atau basket.
Hal ini tentu membuat peluang terjadinya polemik dalam pertandingan. Sebab, tim yang memiliki modal besar, bisa mendatangkan banyak pemain berkualitas untuk menghilangkan gap kemampuan antar pemain. Sebaliknya, tim dengan bujet terbatas, bakal kesulitan bersaing dalam kompetisi.
Tanpa aturan itu saja, perbedaan kualitas skuad terus terjadi di sepak bola dunia, salah satunya terjadi di kompetisi Prancis. Paris Saint-Germain (PSG) yang dimiliki taipan Timur Tengah punya banyak pemain bintang dengan harga selangit, berbeda dengan pesaingnya Lyon, Lille, atau Marseille.
Sebetulnya perubahan pergantian pemain sudah dilakukan FIFA dalam satu tahun terakhir ini. Mereka memperbolehkan klub melakukan itu sebanyak lima kali. Hal itu dilakukan demi menyesuaikan kondisi saat pandemik COVID-19 berlangsung.
3. Lemparan diganti dengan tendangan ke dalam
Aturan lainnya yang coba diperkenalkan adalah soal lemparan ke dalam. FIFA mencoba mengganti aturan lama lemparan ke dalam menjadi sepakan. Nantinya, jika di tengah laga bola keluar lapangan, pemain bisa melakukan sepakan untuk mengoper rekan-rekannya.
Eksperimen ini ternyata mengikuti aturan dalam permainan futsal. Setiap bola keluar lapangan di sisi lapangan, pemain bakal melakukan sepakan dengan bola yang berada di garis.
Namun, apakah hal itu cocok diterapkan? Tentu masih banyak perdebatan yang mengiringnya. Sebab, lemparan ke dalam yang biasanya tak secara langsung mengancam ke gawang, bisa berubah sebaliknya. Hal itu pula berpotensi membuat banyak gol lahir lewat sepakan ke dalam.
4. Pemain yang mendapatkan kartu kuning, harus keluar lapangan lima menit
FIFA pun berusaha melakukan perubahan soal hukuman kartu kuning dalam pertandingan. Dalam aturan baru, setiap pemain yang mendapatkan sanksi tersebut, harus keluar lapangan selama lima menit. Setelah itu, pemain bisa kembali ke lapangan untuk kembali masuk dalam permainan.
Namun hal itu sedikit dipertanyakan, karena jika sanksi itu jatuh ke penjaga gawang, tim yang mendapatkan kartu kuning akan sangat dirugikan lantaran gawangnya kosong tanpa penjagaan.
Tak hanya itu, dalam aturan pertandingan lama, kartu kuning biasanya jadi peringatan keras agar pemain tak melakukan lagi sebuah pelanggaran. Jika aturan baru diterapkan, bagaimana hal ini bisa diterapkan.
Beberapa aturan ini sebetulnya belum tentu bakal diterapkan sebagai regulasi baku sebuah laga. Sebab, semuanya masih bersifat wacana dan baru akan diuji coba dalam pertandingan. Jika dirasa tak cocok, mungkin FIFA pun urung melakukan perubahan nyeleneh tersebut.
Comment